Doa ini yaitu di antara doa yang mampu diamalkan untuk melunasi utang dan dibaca sebelum tidur. 
                    
KODE IKLAN 300x 250
		
 Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari  Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada  kami jikalau salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring  di sisi kanan kemudian mengucapkan,
  اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ  الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى،  وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ  مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ  اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ  شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، 
  وَأَنْتَ  الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا  مِنَ الْفَقْرِ
  Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim,  robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi
 wan-nawaa wa  munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli  syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa  qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh  zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka  syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.  Artinya:
  “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang  menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang  membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan  kitab Taurat, Bibel dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari  kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua  makhluk atas kuasa Allah).
   Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu  tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu.  Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang  Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan  berilah kami kekayaan (kecukupan) sampai terlepas dari kefakiran.” (HR.  Muslim no. 2713)
  Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits  tersebut yaitu kewajiban pada Tuhan Ta’ala dan kewajiban terhadap  hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban.” (Syarh  Shahih Muslim, 17: 33).
  Juga dalam hadits di atas diajarkan adab sebelum tidur yaitu berbaring pada sisi kanan.
  Semoga mampu diamalkan dan Tuhan memudahkan segala urusan kita dan mengangkat kesulitan yang ada. Aamiin...

