Kalau Panggil Istri dengan 'Bunda', 'Mama', 'Dhek' Haram, Lantas Panggil Apa?

Sahabat tolongshareyaketika seseorang telah menikah tentu sangat berbeda-beda panggilannya kepada sang istri. Mungkin panggilan mirip ini sudah banyak anda dengar disekitar lingkungan anda, ketika seseorang telah menikah tidak sedikit dari mereka yang memanggil sang instri dengan sebutan bunda,mama,ibu,dek,mami, dan lain sebagainya.



Seperti artikel kita yang terdahulu panggilan mirip mahram mirip "bunda", "mama(ibu)", atau "dhek" ialah haram, ini dinamakan Zhihar dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sebenarnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sebenarnya Tuhan Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Tuhan Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.
Barangsiapa yang tidak menerima (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kau beriman kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih,” (QS. Al Mujaadilah: 2-4).
Lantas panggilan apa yang baik dari suami kepada istrinya?
Bagaimana dengan ungkapan romantis dari laki-laki namun supaya tidak hingga melaksanakan zhihar? Kebanyakan laki-laki berbeda dengan perempuan, kaum adam ini lebih arif dalam merayu pasangannya.
Salah satu inspirasi ungkapan romantis yang begitu mengagumkan yang bisa kita teladan ialah rasul kita. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, ialah seorang pria yang begitu lembut dan sangat romantis. Kepada istrinya dia mengekspresikan cinta dengan sederhana dan bersahaja.
Salah satu kebiasaan romantis dia ketika memanggil istri-istrinya, memanggil dengan panggilan kesukaan yang indah.
Contonya, panggilan mengagumkan untuk Siti ‘Aisyah, dipanggil dengan panggilan “Ya Humaira” (wahai si merah jambu), yang pipinya kemerah-merahan.
Bisa terbayangkan, indera pendengaran siapa yang tidak ingin mendengar sapaan mirip ini? Istri mana yang tidak menjadi besar hati dengan sapaan mirip ini? Hati seorang istri mana yang tidak tersanjung ketika dipanggil suaminya dengan panggilan mirip ini?
Keindahan yang terdapat dalam ungkapan rasul itu tercipta, bukan hanya sebab dia arif merayu, namun sebab hati dia memang bersih, bening, mengagumkan dan ucapan dia keluar dari lubuk hati yang paling dalam.
Dari dalam hati yang mengagumkan itulah keluar kata-kata, perilaku, dan sikap yang indah. Keindahan hati itu bisa memancarkan segala keindahan dari setiap yang dipandangi dan ditemuinya.
Sahabat tolongshareya betapa mengagumkan hari-hari dan kehidupan di mata Rasulullah. Kasih sayang tidak hanya berlaku bagi istri-istrinya, kasih sayang juga untuk anak-anak, nenek-nenek dan semua makhluk Tuhan Subhanahu wa Ta`ala lainnya merasakannya.
Semoga dalam berkehidupan berumah tangga kita bisa menjadi romantis mirip beliau, dan biar kita senantinya menimbulkan dia Rasullullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tauladan.
Berikutnya, ada syair mengagumkan yang dibuat oleh Ustadz Firanda, menggambarkan kecintaan yang sangat mendalam kepada istrinya tercinta, berjudul “gombalan suami”.
زَوْجَتِي أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ
Zaujati (istriku) engkaulah kekasihku
أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ …..أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku, saya mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu
وَمَهْمَا كَانَ مَهْمَا صَارَأَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنِت ..
Apapun yang terjadi engkau tetaplah kekasihku.
زَوْجَتِيأَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ
Istriku.., engkaulah kasih dan cintaku
حَلاَلِي أَنْتِ لاَ أَخْشَى عَذُوْلاً هَمُّهُ مَقْتِيلَقَدْ أَذِنَ الزَّمَانُ لَنَا بِوَصْلٍ غَيْرِ مُنْبَتِّ
Kekasihku saya tidak pernah khawatir dirimu ialah seorang istri yang hobinya hanya memarahiku…
Sungguh zaman telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan…
سَقَيْتِ الْحُبَّ فِى قَلْبِي بِحُسْنِ الْفَعْلِ وَالسَّمْتِيَغِيْبُ السَّعْدُ إِنْ غِبْتِ وَيَصْفُو الْعَيْشُ إِنْ جِئْتِ
Engkau menyiram hatiku dengan indahnya adab dan perangaimu…
Sungguh kebahagiaan sirna tatkala engkau pergi dan kehidupan menjadi mengagumkan jikalau engkau datang…
نَهَارِي كَادِحٌ حَتَّى إِذَا مَا عُدْتُ لِلْبَيْتِلَقِيْتُكِ فَانْجَلَى عَنِّي ضَنَايَ إِذَا تَبَسَّمْتِ ..
Siang hariku terasa kacau hingga tatkala saya kembali ke rumah..
dan tatkala melihatmu maka dengan senyumanmu sirnalah semua resah gulana dan kegelisahanku…
أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِأُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku.., saya mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu.
تَضِيْقُ بِيَ الْحَيَاةُ إِذَا بِهَا يَوْماً تَبَرَّمْتِفَأَسْعَى جَاهِداً حَتَّى أُحَقِّقَ مَا تَمَنَّيْتِ
Terasa sempit kehidupan ini jikalau sehari saja engkau gelisah …
Maka saya akan berusaha untuk bisa mewujudkan impianmu.
هَنَائِي أَنْتِ فَلْتَهْنِئي بِدِفْءِ الْحُبِّ مَا عِشْتِفَرُوْحَانَا قَدِ ائْتَلَفَا كَمِثْلِ الْأَرْضِ وَالنَّبَتِ
Kebahagiaanku ialah engkau maka berbahagialah engkau dengan hangatnya cintaku selama hidupmu…
Maka sungguh kedua ruh kita telah bersatu sebagaimana bersatunya tanah dan tanaman…
فَيَا أَمَلِي وَيَا سَكَنِي وَيَا أُنْسِي وَمُلْهِمَتِييَطِيْبُ الْعَيْشُ مَهْمَا ضَاقَتِ الْأَيَّامُ إِنْ طِبْتِ
Wahai harapanku… wahai ketenanganku… wahai ketentramanku dan pemberi inspirasi dalam hidupku…
Kehidupanku menjadi mengagumkan meskipun bagaimanapun sulitnya hari-hari jikalau engkau baik.
Sungguh mengagumkan bukan syair ungkapan cinta untuk istri tercinta. Semoga bermanfaat.
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2